Kabinet Djuanda

KABINET DJUANDA KARTAWIDJAYA 1957-1959
Oleh : Oktavianti (2288200024)
                           Kabinet Djuanda
                    (Sumber: Kompas.com)

A. Biografi Ir. H. Djuanda Kartawidjaya 
Tasikmalaya sebuah kota kecil di bumi Parahyangan, bum dimana para dewa bersemayam. Tanggal 14 Januari 1911 Raden Kartawijaya dan Nyi Momot sangat bahagiakarena putera sulung mereka lahir pada tanggal tersebut. Putera itu diber nama Djuanda. Raden Kartawijaya merupakan guru di sekolah Belanda, sedangkan ibunya NyiMomot berkerja sebagai ibu rumah tangga (Mirnawati, 2012). Dalam asuhan sang ayah bunda pun, ia tumbuh besar menjadi seorang yang biasa saja Memasuki usia untuk sekolah, oleh sang ayah Djuanda kecil di masukkan ke HIS.

B. Latar Belakang Terbentuknya Kabinet Djuanda
Proses terbentuknya kabinet Djuanda dilatarbelakangi suasana politik saat itu yang dalam kondisi mendesak dan genting. Kondisi bangsa saat itu menuju perpecahan diantaranya akibat polarisasi yang dilakukan partai partai dan pembagian Jawa dan luar Jawa. Struktur ekonomi saat itu banyak dilakukan oleh orang-orang etnis China, sedangkan suku Jawa mendominasi struktur dalam pemerintahan. Sentimen-sentimen kesukuan dan kedaerahan menjsdibjelas yang didorong oleh perbedaan daerah yang diungkap dalam pemilihan umum 1955.

C. Awal Pemerintahan Kabinet Djuanda
Kabinet Djuanda terbentuk setelah demisioner kabinet Ali Sastroamidjojo. Faktor internal pemilihan Ir. Djuanda dikarenakan adanya konsepsi presiden yang akan merubah sistem demokrasi parlementer menjadi demokrasi terpimpin sehingga membutuhkan perdana menteri yang tidak berpartai agar tidak ada gesekan politik dan sesuai dengan keinginan Presiden. Kabinet Djuanda disebut dengan kabinet ahli atau zeken kabinet, karena anggota kabinetnya terdiri dari para ahli di bidangnya masing-masing. Kabinet Djuanda merupakan kabinet terakhir masa parlementer dan demokrasi liberal, selain itu kabinet Djuanda merupakan kabinet terlama yang berkuasa di pemerintahan Indonesia dengan rentan waktu 9 April 1957 hingga 10 Juli 1959.

D. Program Kerja Kabinet Djuanda
Kabinet ini memiliki lima program kerja yaitu yang pertama membentuk dwan nasional, yang kedua yaitu normalisasi keadaan republik Indonesia, ketiga yaitu melanjutkan pembatalan Konferensi Meja Bundar, ke empat memperjuangkan pengembalian irian Barat, dan yang kelima yaitu mempercepat pembangunan

E. Hubungan Politik Kabinet Djuanda
1. Hubungan Politik Dalam Negeri
Adanya desas-desus melibatkan perwira militer yang berhubungan dengan gerakan kedaerahan, diadakannya musyawarah nasional, dan diadakannya musyawarah nasional pembangunan 
2. Hubungan Politik Luar Negeri Kabinet Djuanda
Retaknya hubungan Indonesia dengan Belanda karena persoalan irian Barat, Djuanda juga sempat terlibat polemik dengan Hatta soal perjuangan irian Barat pada akhir 1957 dan awal Januari 1958.

F. Pencapaian dan Kendala Program Kerja Kabinet Djuanda
1. Pencapaian Kabinet Djuanda
a. Mampu menumpas PRRI/Permesta yang mengancam kesatuan dan persatuan Indonesia
b. Mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Belanda pada deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957. Isi deklarasi Djuanda yaitu wilayah laut Indonesia berada di tangan pulau Indonesia atau wilayah NKRI.
c. Terbentuknya dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan menampung dan menyalurkan pertumbuhan kekuatan yang ada dalam masyarakat dengan presiden sebagai ketuanya.
d. Mengadakan Musyawarah Nasional
e. Musyawarah Nasional Pembangunan
f. Membatalkan hubungan Indonesia Belanda berdasarkan perjanjian KMB
g. Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah pembangunan belum terealisasikan
h. pemerintah membentuk FNPIB 
2. Kendala Kabinet Djuanda 
a. Peristiwa Cikini
b. Pemberontakan PRRI/Permesta
c. Pergolakan politik parlementer

G. Jatuhnya Kabinet Djuanda
Pembacaan dekrit presiden menandakan pembubaran kabinet Djuanda, perdana menteri Djuanda memberikan mandatnya kembali ke presiden, kabinet Djuanda sudah melaksanakan tugasnya dengan baik walaupun tetap ada kekurangan, terlepas dari itu banyak masa-masa sulit yang dihadapi kabinet Djuanda dari permasalahan dalam negeri hingga luar negeri.

Referensi:
Ribawati, Eko. (2023). Sejarah Indonesia Masa Awal Kemerdekaan Hingga Demokrasi Terpimpin. Jakarta Timur: Dedika Printing 

Postingan populer dari blog ini

Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956)